Selasa, 17 Juni 2014

Pernahkah Kamu

disela kemurunganmu kupersembahkan do'a 
untuk mengganti setiap tetes air mata yang terjatuh sia-sia sebabku
aku tak ingin berhutang air mata padamu, dinda...
tersenyumlah karena pilihanmu, aku mengerti...

disuatu sudut...
akankah angin menyudahi nafsunya yang besar...
aku selalu menunggu daun itu berhenti bergerak
membeku... kemudian menguning lalu terjatuh di tanah...
dan tak lagi melambai-lambai lagi merayu..

seperti juga aku...
aku........
aku selalu bertahan meski berada di balik batu
menggigil kedinginan karena tak jua kau menyapa
untuk sekedar hanya memakaikanku selimut hangat...

awalnya kukira akan indah dan berakhir bahagia
tapi buruknya komunikasi yang menjadi harga mati dalam sebuah cinta...??
cobalah tanyakan pada bibir mungilmu
pernahkah berkata mesra pada sekuntum bunga bangkai sepertiku?



Yogyakarta, 16-6-2014

Rabu, 30 April 2014

Malam Yang Tak Paham!

Hanya malam dapat berbisik sepi
dalam kesendirian yang teramat mencekam sanubari
dalam pertanyaan bathin yang mengalun merdu
adakah suara membangunkanku?

aku bertanya dan bertanya
bertanya dan terus bertanya
bertanya dan berharap akan ada suara
suara yang akan membangunkanku..
suara keramaian sahabat-sahabatku
namun ternyata aku hanya bagaikan
si pungguk merindukan bulan
si kecil yang mempunyai harap besar
atau juga si tolol yang sedang menunggu menjadi batu
apapun itu, semua karena perbedaan..

masih tentang malam
dia tak pernah mengajariku keramaian
dia tak tau menahu apa yang ku rasakan
dan.. dia masih saja
membuatku melihat dunia seperti dalam teropong angan.

sungguh, apakah kau malam yang berkhianat dalam sendunya?
ataukah kau malam yang tak pernah paham keinginanku?
"APA KAU PAHAM TENTANGKU?"
jawab malam kepadaku..




Yogyakarta, 18 Januari 2014



Di pagi buta, yang masih tak melihat cahaya matahari..

Berlalulah Dirimu Secepat Mungkin

Aku pernah berbincang pada selembar kertas putih
disaat asaku terjatuh dan terpendam dalam tanah
bermimpi berdiri di atas dahan menguning yang tersobek angin
ketika aku merasa tak lagi yakin dapat melangkahkan kakiku lebih jauh dari ini
disaat rasa itu muncul dan tumbuh memuncak
namun tiada air yang membasahinya..
tuk membasuh sebuah mimpi diantara ketidakpastian
aku yakin, rasa ini akan secepatnya berlalu
tak perlu dipinta tuk hilang.. asmara kan terpendam dalam-dalam
diam-diam
terkubur manis bersama bercandaan kita..



ade putra, 20 Desember 2012